KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas nikmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Sistem Pemindah Daya khususnya bagian Engine / Mesin pada waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan Engine diantaranya yaitu Pengertian
Power Train, Sistem Pemindah Daya, Definisi Engine, Engine 4 Langkah, Mesin
Bensin dan Mesin Diesel.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya
penulis pribadi. Makalah ini memiliki banyak kekurangan dan kelemahan untuk itu
penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyusunan makalah
selanjutnya.
Soroako,
21 Mei 2016
Penulis
( 2 1 4 0
1 2 )
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motor
bakar (combustion engine) digunakan pada seluruh system kendaraan,
khususnya internal combustion engine. Internal combustion engine ini
diantaranya memiliki sebuah silinder atau beberapa silinder, yang didalamnya
berisi beberapa bagian yaitu piston, connecting rod, dan crankshaft.
Ketiganya merupakan komponen bergerak yang menghasilkan tenaga (power)
yang akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan tersebut.
Hasil
dari gerakan yang terjadi pada silinder ini terdiri dari translasi dan rotasi.
Setelah
terjadi ledakan pada ruang bakar, piston bergerak kebawah dari TDC (Top
Dead
Center)
ke BDC (Bottom Dead Center). Gerakan translasi ini akan
diteruskan oleh connecting rod ke
crankshaft, menjadi gerak rotasi yang akan memutar mekanisme mesin
pada
kendaraan tersebut. Jadi gerak translasi terjadi pada piston dan connecting
rod
sedangkan
gerak rotasi terjadi pada connecting rod dan crankshaft.
Terjadi
perubahan gerakan dari translasi ke rotasi connecting rod bekerja dengan
menerima
suatu beban dinamis. Oleh sebab itu, connecting rod disebut sebagai
komponen
kritis.
Umumnya, connecting rod untuk tujuan automotif diproduksi dengan
bahan baja tempa (wrought stell) atau
logam serbuk (powdered metal) baik di forging (penempaan)
maupun
casting (pengecoran). Walaupun dibentuk dari bahan yang kuat, beban
dinamis
pada
connecting rod salah satunya diakibatkan dari gerakan piston maupun crankshaft.
Sehingga
dapat menyebabkan kelelahan (fatigue).
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan dan maksud dibuatnya makalah ini yaitu
a. Mengetahui
definisi power train, definisi engine, dan bagian-bagian dari engine
b. Mengetahui
karakteristik mesin bensin dan mesin diesel beserta prinsip kerjanya.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Definisi Teknik Otomotive
Teknik otomotif adalah
salah satu cabang ilmu teknik mesin yang mempelajari tentang bagaimana
merancang, membuat dan mengembangkan alat-alat transportasi darat yang
menggunakan mesin, terutama sepeda
motor, mobil, bis dan truk. Cabang-cabang dari teknik
otomotif meliputi :
1.
Perencanaan (product atau design)
2.
Pengembangan (development)
3.
Produksi (manufacturing)
4.
Perawatan (maintenance)
2.2 Sistem Dalam Otomotive
Dalam teknik otomotif, menguasai sistem-sistem yang ada alat-alat
transportasi darat merupakan suatu keharusan. Sistem tersebut terdiri beberapa
sistem utama dan puluhan subsistem. Sistem tersebut dapat dikelompokkan :
- Mesin (engine)
- Mesin pembakaran dalam (internal combustion engine).
- Sistem bahan bakar (fuel system).
- Sistem pengapian (ignition system).
- Sistem pemasukan udara dalam ruang bakar (intake system).
- Sistem pembuangan udara hasil pembakaran (exhaust system).
- Sistem pendinginan (cooling system).
- Sistem pelumasan (lubricating system).
- Sistem keseimbangan roda (spooring balancing)
- Pemindah daya (power train).
- Sistem transmisi (transmission system).
- Rangkaian penggerak (drive train).
- Transfer case (untuk penggerak 4 roda)
- Penggerak akhir (final drive)
- Roda (wheel)
- Sistem kemudi (steering system).
- Sistem suspensi (suspension system).
- Sistem rem (brake system).
- Bodi.
- Sistem listrik (electrical system).
2.3 Sistem Pemindah Daya
Sistem Pemindah Daya ( Power
Train ) merupakan sebuah mekanisme yang memindahkan daya atau tenaga dari
mesin ke roda.
Sistem pemindah daya menurut letak mesinnya dapat dibedakan menjadi empat
macam yaitu :
1.
Mesin depan penggerak belakang ( front engine
rear drive )
a.
Motor berada di depan
Keuntungan dari system ini kenyamanan dalam aspal baik, sedangkan
kerugian dari system ini yaitu pada jalan yang berlumpur roda penggerak cepat
slip, jika tidak cukup beban pada
aksel belakang.
Pemakaian system ini yaitu pada
kendaraan konstruksi standar.
b.
Motor berada di belakang
Keuntungan system ini yaitu pada
jalan berlumpur traksi baik, sedangkan kerugian dari system ini yaitu
kenyamanan kurang pada jalan aspal, jika tidak cukup beban pada aksel depan.
Pemakaian system ini yaitu VW Kodak
(lama), bis Mb, dan laian-lain
2.
Mesin depan penggerak depan ( front engine front
drive )
a.
Motor memanjang
Keuntungan system ini yaitu keamanan
tinggi, jika roda penggerak slip mobil masih stabil dan traksi baik jika tidak
terdapat banyak beban pada aksel belakang. Kerugian dari system ini yaitu
traksi jelek jika terdapat banyak beban pada aksel belakang.
Pemakaian system ini yaitu pada
konstruksi lama misalnya Renault
b.
Motor melintang
Keuntungan system ini yaitu menghemat
tempat, penggerak sudut tidak diperlukan, dan poros propeller tidak diperlukan.
Kerugian dari system ini yaitu traksi jelek jika terdapat banyak beban pada
aksel belakang.
Pemakaian system ini yaitu pada kebanyakan
kendaraan.
3.
Mesin belakang penggerak belakang ( rear engine
rear drive )
4.
Mesin depan penggerak empat roda ( four wheel
drive )
Keuntungan system ini yaitu traksi sangat baik, sedangkan kerugiannya
yaitu harga mahal dan berat. Pemakaian system ini yaitu Toyota land cruiser,
Daihatsu taft dan lain-lain.
Pada system penggerak roda dibedakan menjadi :
a)
Penggerak 4 roda selektif
ü
Dapat menggunakan aksel belakang pada jalan yang
baik.
ü
Aksel depan dapat dihubungkan pada jalan yang
jelek.
b)
Penggerak 4 roda permanen
ü
Memerlukan penyeimbangan antara kedua poros
penggerak
ü
Lebih mahal
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi Engine
Mesin / motor bakar /
engine adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk melakukan
kerja mekanik yaitu dengan cara mengubah energi kimia dari bahan bakar menjadi
energi panas dan menggunakan energi tersebut menjadi kerja mekanik (gerak).
Motor bakar
adalah motor penggerak mula yang pada prinsipnya adalah sebuah alat yang
mengubah energi kimia menjadi energi panas dan diubah menjadi energi mekanis
(gerak). Energi termal diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada masin itu
sendiri. Jika ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini (proses
pembakaran bahan bakar), maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golongan
yaitu: motor pembakaran luar dan motor pembakaran dalam.
a)
Motor pembakaran luar
Pada motor
pembakaran luar ini, proses pembakaran bahan bakar terjadi di luar mesin
itu, sehingga untuk melaksanakan pembakaran digunakan mesin tersendiri.
Panas dari hasil pembakaran bahan bakar tidak langsung diubah menjadi tenaga
gerak, tetapi terlebih dulu melalui media penghantar, baru kemudian diubah
menjadi tenaga mekanik. Misalnya pada ketel uap dan turbin uap.
b) Motor
pembakaran dalam
Mesin
pembakaran dalam adalah sebuah mesin
yang sumber tenaganya berasal dari pengembangan gas-gas panas
bertekanan tinggi hasil pembakaran campuran bahan bakar
dan udara,
yang berlangsung di dalam ruang tertutup dalam mesin,
yang disebut ruang bakar (combustion chamber). Pada motor pembakaran dalam,
proses pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin itu sendiri, sehingga
panas dari hasil pembakaran langsung bisa diubah menjadi tenaga
mekanik. Misalnya : pada turbin gas, motor bakar torak dan mesin
propulasi pancar gas.
Mesin
pembakaran dalam agak berbeda dengan mesin pembakaran luar
(contohnya mesin uap dan mesin Stirling),
karena pada mesin pembakaran luar, energinya tidak disalurkan ke fluida kerja
yang tidak bercampur dengan hasil pembakaran. Fluida kerja ini dapat berupa
udara, air panas, air bertekanan, atau cairan natrium yang dipanaskan di
semacam boiler.
Sebuah
mesin piston
bekerja dengan membakar bahan bakar hidrokarbon
atau hidrogen
untuk menekan sebuah piston,
sedangkan sebuah mesin jet bekerja dengan panas pembakaran yang
mendorong bagian dalam nozzle dan ruang pembakaran, sehingga mendorong
mesin ke depan. Secara kontras, sebuah mesin pembakaran luar
seperti mesin uap, bekerja ketika proses pembakaran
memanaskan fluida
yang bekerja terpisah, seperti air atau uap, yang
kemudian melakukan kerja. Mesin jet,
kebanyakan roket
dan banyak turbin gas termasuk dalam mesin pembakaran dalam,
tetapi istilah "mesin pembakaran dalam" seringkali menuju ke
"mesin piston", yang merupakan tipe paling umum mesin pembakaran
dalam.
3.2 Engine Empat Langkah
Engine
atau motor bakar empat langkah adalah mesin pembakaran dalam, yang dalam
satu kali siklus pembakaran akan mengalami empat langkah piston.
Sekarang ini, mesin pembakaran dalam pada mobil, sepeda motor, truk, pesawat
terbang, kapal, alat berat dan sebagainya, umumnya menggunakan siklus empat
langkah. Empat langkah tersebut meliputi langkah hisap (pemasukan), kompresi,
tenaga dan langkah buang. Yang secara keseluruhan memerlukan dua putaran poros
engkol (crankshaft) per satu siklus pada mesin bensin
atau mesin diesel.
a) Prinsip
kerja
Istilah-istilah baku yang berlaku dalam teknik otomotif yang
harus diketahui untuk bisa memahami prinsip kerja mesin ini:
ü TMA (titik mati atas) atau TDC (top
dead centre):
Posisi piston berada pada titik paling atas dalam silinder mesin atau piston
berada pada titik paling jauh dari poros engkol (crankshaft).
ü TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom
dead centre):
Posisi piston berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston
berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).
b) Langkah keraja
Ø Langkah 1
Piston bergerak
dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka dan katup keluar tertutup,
mengakibatkan udara (mesin diesel) atau gas (sebagian besar mesin bensin)
terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Proses udara atau gas sebelum masuk ke
ruang bakar dapat dilihat pada sistem pemasukan.
Ø Langkah 2
Piston bergerak
dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar tertutup, mengakibatkan udara
atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum piston sampai
pada posisi TMA, waktu penyalaan (timing ignition) terjadi (pada mesin
bensin berupa nyala busi sedangkan pada mesin diesel berupa semprotan
(suntikan) bahan bakar).
Ø Langkah 3
Gas yang terbakar
dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam ruang bakar, mengakibatkan
piston terdorong dari TMA ke TMB. Langkah ini adalah proses yang akan
menghasilkan tenaga.
Ø Langkah 4
Piston bergerak dari TMB ke TMA,
posisi katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka, mendorong sisa gas
pembakaran menuju ke katup keluar yang sedang terbuka untuk diteruskan ke lubang
pembuangan.
3.3 Mesin Bensin
Mesin bensin atau mesin
Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang
menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan
bahan bakar bensin atau yang sejenis. Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan
bahan bakar dicampur sebelum masuk ke ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin
modern mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke silinder ruang bakar
termasuk mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah
lingkungan.
Pencampuran udara dan bahan bakar
dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi, keduanya mengalami perkembangan
dari sistem manual sampai dengan penambahan sensor-sensor elektronik. Sistem
Injeksi Bahan bakar di motor otto terjadi di luar silinder, tujuannya untuk
mencampur udara dengan bahan bakar seproporsional mungkin. Hal ini dsebut EFI.
a) Karakteristik
mesin bensin yaitu :
1. Kepalanya
tinggi dan tenaganya besar
2. Mudah
pengoprasiannya
3. Umumnya
untuk mobil penumpang dan kendaraan kecil
b)
Prinsip
kerja mesin bensin yaitu :
1) Mesin
bensin mengubah bahan bakar menjadi tenaga
2) Campuran
bahan bakar dan udara dihisap kedalam silinder
3) Dikompresikan
oleh torak saat bergerak naik
4)
Pembakaran dari busi akan menghasilkan
gas yang besar
5) Tekanan
gas mendorong torak kebawah, sehingga bergerak bebas di dalalm silinder
6) Gerak
lurus torak diubah menjadi gerak putar melalui batang torak
7) Gerak
putar inilah yang menghasilkan tenaga mobil
c)
Apilkasi
Mesin Bensin
Mesin
bensin sering digunakan dalam :
·
Mesin
untuk pemotong rumput
·
Mesin
untuk speedboat dan sebagainya.
d)
Desain Mesin Bensin
Tipe-tipe mesin bensin berdasarkan
siklus proses pembakaran adalah :
Ø Mesin wankel (rotary engine/wankel engine). memerlukan satu putaran
penuh rotor dalam satu siklus pembakaran.
Tiga
syarat utama supaya mesin bensin dapat berkerja :
Ø Kompresi ruang bakar yang cukup.
Ø Komposisi campuran udara dan bahan
bakar yang sesuai.
Ø Pengapian yang tepat (besar percikan
busi dan waktu penyalaan/timing ignition).
e)
System-sistem pada Mesin Bensin
Sistem-sistem dalam mesin bensin
mencakup :
3.4 Mesin Diesel
Motor
bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin
diesel (atau mesin pemicu kompresi) adalah motor bakar pembakaran dalam
yang menggunakan panas kompresi
untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah
diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin ini tidak menggunakan busi
seperti mesin bensin atau mesin gas.
a.
Karakteristik Mesin Diesel
ü
Efisiensi panasnya tinggi
ü
Bahan bakarnya hemat
ü
Kecepatannya lebih renda dibandingkan
mesin bensin
ü
Umumnya untuk perjalanan jarak jauh
b.
Prinsip Kerja Mesin Diesel
Ø Pada
mesin diesel, udara di dalalm silinder dikompresikan hingga menjadi panas.
Bahan bakar diesel yang berbentuk kabut kemudian di kompresikan ke dalam
silinder
Ø Mesin
diesel perbandingan kompresinya dibuat (15:1 - 22:1) lebih tinggi dari pada
mesin bensin (6:1 – 12:1) mesin diesel dibuat dengan konstruksi yang lenih kuat
dari pada mesin bensin
c.
Keuntungan
Mesin Diesel
·
Mesin
diesel membakar lebih sedikit bahan bakar daripada mesin bensin untuk
menghasilkan kerja yang sama karena suhu pembakaran dan rasio kompresi yang
lebih tinggi. Mesin bensin umumnya hanya memiliki tingkat efisiensi 30%,
sedangkan mesin diesel bisa mencapai 45% (mengubah energi bahan bakar menjadi
energi mekanik
·
Tidak
ada tegangan listrik tinggi pada sistem penyalaan, sehingga tahan lama dan
mudah digunakan pada lingkungan yang keras. Tidak adanya koil, kawat spark
plug, dsb juga menghilangkan sumber gangguan frekuensi radio yang dapat
mengganggu peralatan navigasi dan komunikasi, sehingga penting pada pesawat
terbang dan kapal.
·
Daya
tahan mesin diesel umumnya 2 kali lebih lama daripada mesin bensin karena
suku cadang yang digunakan telah diperkuat..
·
Bahan bakar diesel dapat dihasilkan langsung dari
minyak bumi. Distilasi memang menghasilkan bensin, namun hasilnya tak akan
cukup tanpa adanya catalytic
reforming, yang
berarti memerlukan ongkos tambahan.
·
Bahan
bakar diesel umumnya dianggap lebih aman daripada bensin. Meskipun bahan bakar
diesel dapat terbakar pada udara bebas jika disulut dengan sumbu, namun tidak
akan meledak dan tidak menghasilkan uap yang mudah terbakar dalam jumlah besar.
Tekanan uap yang rendah sangat menguntungkan untuk aplikasi kapal laut, di mana
campuran bahan bakar dengan udara yang dapat meledak sangatlah berbahaya.
Dengan alasan yang sama, mesin diesel tahan terhadap vapor
lock.
·
Untuk
beban parsial berapapun, efisiensi bahan bakar (massa yang dibakar per energi
yang dihasilkan) hampir konstan untuk mesin diesel, sedangkan pada mesin bensin
akan proporsional
·
Mesin
diesel menghasilkan panas yang terbuang lebih sedikit
·
Mesin
diesel dapat menerima tekanan dari supercharger atau turbocharger tanpa batasan
(tergantung dari kekuatan komponen mesinnya saja). Tidak seperti mesin bensin
yang dapat menimbulkan detonasi/ketukan pada tekanan tinggi.
·
Kandungan
karbon monoksida pada gas buangnya minimal, oleh karena itu mesin diesel
digunakan pada tambang bawah tanah.
·
Biodiesel mudah disintesis, bahan bakar
berbasis non-minyak bumi (melalui proses transesterifikasi) dan dapat langsung digunakan di
banyak mesin diesel, sedangkan mesin bensin membutuhkan banyak ubahan untuk
dapat menggunakan bahan
bakar sintetis
untuk dapat digunakan (misalnya etanol ditambahkan ke gasohol).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan materi, dapat disimpulkan bahwa
:
1.
mesin /
motor bakar / engine merupakan mesin atau pesawat yang menggunakan energi
termal untuk melakukan kerja mekanik yaitu dengan cara mengubah energi kimia
dari bahan bakar menjadi energi panas dan menggunakan energi tersebut menjadi
kerja mekanik (gerak).
2.
Adapun beberapa tipe mesin / engine yaitu mesin
bensin dan mesin diesel. Pada mesin bensin, pada umumnya udara
dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke ruang bakar, sebagian kecil mesin
bensin modern mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke silinder ruang
bakar termasuk mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah
lingkungan. Sedangkan motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin
diesel (atau mesin pemicu kompresi) adalah motor bakar pembakaran dalam
yang menggunakan panas kompresi
untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah
diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin ini tidak menggunakan busi
seperti mesin bensin atau mesin gas.
DAFTAR PUSTAKA
http://suryantowibowo7.blogspot.co.id/2009/11/mesin-pembakaran-luar.html